Andrias-Saputra.BlogSpot.com, sebuah blog yang di create sama Andrias Saputra untuk memberikan informasi-informasi penting yang perlu Anda ketahui. (Berita Terkini, Kesehatan, Sport/ Olahraga, Music, Teknologi, Fashion, Kerjaan, Ilmu Marketing, Internet Marketing, Tradisi, Budaya, Sejarah dan lain sebagainya..)
Tuesday, July 20, 2010
Pengorbanan dan Kebesaran Jiwa Seorang IBU - Kisah Nyata
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan , tahun berapaan gue udeh lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.
Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya pun lumayan.
Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.
Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.
Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa WANITA CACAT dirumahnya, A be selalu menjawab WANITA itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be.
Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang IBU. Tentu saja IBUnya sedih skali.. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mngurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).
Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang Seorang WANITA berjiwa Pahlawan yang telah menyelamatkan Anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat Anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang WANITA...IBU MUDA menderita luka bakar cukup serius sedang anak dlm dekapannya tidak terluka sedikitpun.
Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa IBU MUDA cantik di dalam foto dan siapa WANITA Pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. " Yang sudah- nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi".
Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek.Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (Wartawan). Dan membawa kisah ini kedalam media cetak dan elektronik.
Ketika membaca kisah ini dimedia cetak, Saya sempat menangis karena tidak sempat bersujud di hadapan MAMA-ku....Krn MAMA-ku tlh Meninggal 3 th lebih saat itu. Teman2 yang masih punya IBU (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu...Ajaklah MAMA untuk Bisa menikmati Sisa2 Hidupnya dg Penuh kebahagiaan & kebersamaan dg Keluarga Besarnya...last but not least Berikan yg Terbaik utk MAMA tercinta, Wujutkan Harapan & Mimpi MAMA.....MENJADI KENYATAAN... .!!!
Source : dari email yag tidak jelas sumbernya
Labels:
ibu,
kebesaran jiwa,
kisah nyata,
Pengorbanan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment