Andrias-Saputra.BlogSpot.com, sebuah blog yang di create sama Andrias Saputra untuk memberikan informasi-informasi penting yang perlu Anda ketahui. (Berita Terkini, Kesehatan, Sport/ Olahraga, Music, Teknologi, Fashion, Kerjaan, Ilmu Marketing, Internet Marketing, Tradisi, Budaya, Sejarah dan lain sebagainya..)
Tuesday, November 2, 2010
Tips Lengkap Memilih Web Hosting
Memilih web hosting tidaklah mudah dengan banyaknya penyedia layanan web hosting seperti sekarang baik di dalam maupun di luar negeri, baik hosting gratisan maupun yang berbayar, apalagi kelihatannya tidak banyak perbedaan yang ditawarkan tiap-tiap penyedia layanan web hosting tersebut, sehingga kita menjadi bingung memilih web hosting yang mana.
Keuntungan dengan banyaknya pilihan penyedia layanan web hosting bagi kita adalah fitur, layanan, dan harga penyedia hosting tersebut menjadi bersaing dan kita bisa memilih web hosting yang terbaik. Bahkan sekarang sebagian web hosting menyediakan layanan web hosting gratisan sebagai strategi mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dengan tetap menawarkan layanan web hosting berbayar. Layanan gratisan ini umumnya memiliki fitur terbatas, sehingga kita harus upgrade ke layanan berbayar untuk mendapatkan fitur lebih.
Bila kita lebih teliti dalam memilih web hosting, ada banyak perbedaan yang bisa terlihat, dan semuanya terserah kita ingin memilih web hosting yang mana, sesuai kebutuhan kita. Karena web hosting yang baik dan cocok untuk seseorang belum tentu baik dan cocok untuk kita.
Untuk itu kita akan membahas TIPS-TIPS memilih web hosting yang terbaik sesuai dengan kebutuhan kita.
TIPS-TIPS memilih web hosting
Dalam memilih hosting ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Sesuaikan dengan maksud dan tujuan kita membuat blog / situs.
Pentingnya kita menentukan maksud dan tujuan kita ngeblog salah satunya adalah dalam memilih web hosting yang akan kita gunakan. Bila kita hanya ingin membuat blog atau situs pribadi dan tidak ada tujuan akan melakukan monetasi blog, maka cukup menggunakan web hosting gratisan. Kalaupun kita ingin hosting berbayar, hampir semua jenis penjual hosting sudah mendukung hal tersebut. Namun jika kita ingin membuat blog yang bisa dimonetasi, situs bisnis, situs file sharing, video sharing, image sharing, maka kita butuh klasifikasi hosting yang lebih sehingga perlu mengetahui TIPS-TIPS memilih web hosting selanjutnya.
2. Teliti perusahaan penyedia layanan web hosting.
Saat ini banyak sekali perusahaan penyedia layanan hosting yang melakukan penipuan, oleh karenanya kita perlu benar-benar "teliti sebelum memilih" hosting. Yang perlu kita teliti tentang perusahaan penyedia layanan web hosting adalah keteguhan dalam melakukan usaha berupa promosi yang dilakukan, stabilitas perusahaan dalam menjalankan usaha berupa usia perusahaan, profitabilitas (kemampuan mendapatkan keuntungan) berupa perkembangan perusahaan, dan peningkatan jumlah klien / pelanggan yang menggunakan jasa mereka. Perusahaan dengan keteguhan, stabilitas, profitabilitas, dan jumlah klien yang banyak dan baik tentunya akan memberikan jaminan lebih baik kepada kita dalam memilih hosting tersebut.
3. Ketahui siapa pemilik perusahaan penyedia layanan web hosting.
Dengan mengetahui siapa-siapa pemilik dan pengelola perusahaan penyedia jasa hosting, kita bisa mencari tahu track record orang tersebut, yaitu kejujuran, integritas, dan profesionalisme pemilik dan pengelola jasa layanan web hosting tersebut. Untuk mengetahui siapa pemilik perusahaan kita bisa cek melalui www.who.is atau whois.domaintools.com. Bila ada akan lebih baik jika kita menggunakan jasa web hosting dari orang yang sudah kita kenal.
4. Ketahui lokasi server maupun lokasi perusahaan penyedia layanan hosting.
Lokasi server penting diketahui apakah berada di Indonesia atau di luar negeri. Lokasi server tergantung kebutuhan kita, kalau website atau blog kita hanya menargetkan pengunjung dari Indonesia cukup pakai yang lokasi server di Indonesia. Tapi kalau target pengunjung situs atau blog kita dari luar negeri, baiknya gunakan hosting yang lokasi servernya di luar seperti di USA atau Singapura. Sebaiknya kita memilih hosting yang servernya berada di luar agar lebih siap bila nantinya kita juga menginginkan pengunjung dari luar. Lokasi perusahaan juga penting, apakah untuk lokal, regional, nasional, atau internasional.
Kita hendaknya memilih perusahaan web hosting yang servernya dikelola di data center. Jangan memilih perusahaan yang servernya dikelola di rumah atau di kantor sendiri, karena sangat mencurigakan.
5. Ketahui kehandalan (realibility) penyedia layanan web hosting
Cari dan pilih penyedia layanan web hosting dengan kehandalan yang baik dan cepat, yang biasanya diukur dengan persentase "uptime". Cari dan pilih penyedia layanan web hosting dengan jaminan uptime minimum 99%. Sebagian bahkan ada yang menjamin uptime 99.8%.
6. Ketahui Redundansi (Redundancy) penyedia layanan web hosting
Redundansi maksudnya adalah alternatif jalur koneksi ke jaringan. Cari dan pilih web hosting yang memiliki lebih dari satu jalur koneksi ke jaringan, sehingga bila satu jalur bermasalah kita akan diarahkan ke jalur alternatif. Web server kita harus tetap hidup non-stop dan bisa diakses dari mana saja. Apalagi pada generasi web versi kedua ini dimana situs internet saling berhubungan satu sama lain. Banyak penyedia hosting yang berada pada jaringan IIX tidak mempunyai koneksi international yang cukup untuk berkomunikasi dengan situs lainnya, atau bahkan mengirim/menerima email sekalipun.
7. Ketahui ketersedian (Availability) penyedia layanan web hosting
Untuk mengetahui kemampuan ketersediaan penyedia layanan web hosting paling baik adalah pada puncak volume trafik. Seberapa mampu penyedia layanan hosting menangani trafik yang ramai. Kita sebaiknya memilih layanan web hosting yang bisa memberikan ketersediaan pada puncak volume trafik sekalipun.
8. Pastikan kemampuan skalabilitas (Scalability) penyedia layanan hosting
Perlu kita pastikan skalabilitas yang ditawarkan oleh penyedia hosting mampu beradaptasi sejalan dengan perkembangan situs kita. Banyak penyedia hosting yang menawarkan fitur dengan kapasitas yang besar namun hanya merupakan taktik pemasaran, atau harga yang murah atau gratis dengan fitur terbatas namun kita harus membayar jauh lebih mahal saat kita membutuhkan upgrade. Sebaiknya kita memilih layanan hosting yang memiliki kemampuan skalabilitas. Lebih baik lagi bila tersedia fitur downgrade jenis layanan yang kita gunakan untuk berjaga-jaga bila kemudian hari kita merasa cukup dengan paket yang lebih murah.
9. Kenali perangkat keras (Hardware) yang digunakan penyedia layanan web hosting
Pilihlah perusahaan penyedia layanan web hosting dengan perangkat yang digunakan berkualitas dan memang dirancang untuk kebutuhan server (misalnya kelas Intel Xeon atau AMD Opteron untuk prosesor saat ini), bukan sekedar PC atau desktop yang diberi tugas sebagai server.
10. Ketahui jaminan pengawasan (Monitoring) dari penyedia layanan web hosting
Penyedia hosting seharusnya melakukan pengawasan terhadap kinerja layanan yang kita terima baik dilakukan secara langsung ataupun melalui pihak ketiga. Sebaiknya kita memilih penyedia layanan web hosting yang melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara otomatis.
11. Pastikan dilakukan backup data oleh penyedia layanan web hosting
Yang perlu kita pastikan sebelum memilih hosting tidak hanya dilakukan backup atau tidak, tetapi juga berapa sering dilakukan backup data kita dan seberapa mudah proses pemulihan data bila terjadi masalah. Saat ini beberapa penyedia hosting melakukan backup data setiap hari.
12. Cek Dukungan Teknis (Technical Support) yang diberikan
Dukungan Teknis dari penyedia layanan web hosting tentunya harus berpengalaman dan benar-benar dapat membantu setiap masalah kita. Untuk itu, sebelum memilih sebuah penyedia hosting sebaiknya kita mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hal teknis dan non-teknis tentang hosting tersebut untuk mengenalnya lebih jauh dan apakah sesuai dengan kita. Jumlah staff tidak terlalu menjadi pertimbangan utama. Kalau memang hosting tersebut dimanage oleh 3 orang yang masing-masing ahli pada bidangnya itu bukan sebuah masalah.
13. Periksa Jam Dukungan (Support Hours) yang diberikan
Periksa apakah perusahaan hosting yang ingin kita beli memiliki layanan support yang baik selama 24 jam, jadi kita bisa menyelesaikan masalah yang kita hadapi kapan pun kita hubungi. Banyak perusahaan web hosting khususnya di Indonesia yang supportnya hanya pada jam kerja (siang hari). Sebaiknya kita memilih web hosting yang memiliki support 24 jam.
14. Hitung berapa lama respon (Respon Time) diberikan.
Dengan mencoba mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hal teknis dan non-teknis kita juga bisa menghitung berapa lama respon diberikan dalam hitungan menit, jam, atau hari. Sebaiknya kita memilih web hosting yang memberikan respon secepatnya ketika kita mendapat masalah.
15. Periksa apa saja metode dukungan (Support Methods) yang diberikan.
Metode dukungan yang diberikan ada yang berupa telepon, tiket, email, chat, dan juga sms. Sebaiknya kita memilih penyedia web hosting yang memiliki kesemuanya atau minimal memiliki nomor PSTN. Kalau perusahaan tersebut memiliki telpon PSTN, maka kecil kemungkinannya melakukan penipuan, karena letak kantornya jelas dan bisa di cek serta di pertanggung jawabkan.
16. Bacalah T.O.S dan kebijakan dari penyedia layanan web hosting
T.O.S dan kebijakan tiap penyedia layanan berbeda-beda, karena itu kita perlu membaca dan mempelajari T.O.S tersebut dengan teliti. Misalnya di T.O.S beberapa penyedia disebutkan larangan adanya "warez link" atau "adult website" padahal terkadang tanpa kita sadari kita terlupa memasukan unsur hal yang bersifat bajakan padahal mungkin maksud kita hanya informatif saja atau kita tidak sengaja memasang link video dari youtube.com yang berbau pornografi dan akhirnya kita kena "suspend". Karena itu kita sebaiknya memilih penyedia layanan hosting yang memiliki kebijakan lebih longgar.
17. Ketahui sistem operasi (Operating System) yang didukung atau digunakan
Hal ini juga perlu diperhatikan dalam memilih web hosting sesuai kebutuhan kita, apakah servernya Unix, Linux atau Windows. Memilih hosting yang menggunakan system operasi Linux cenderung lebih murah dibanding Windows, dan sudah cukup baik untuk ngeblog.
18. Pilih kapasitas penyimpanan (storage) sesuai kebutuhan
Makin besar kapasitas penyimpanan tentu saja biayanya juga semakin mahal. Kapasitas penyimpanan ini sering diukur dalam satuan MB (megabyte) atau GB (gigabyte) yaitu 25MB, 50MB, 1GB, bahkan ada yang tak terbatas. Sebaiknya pilih sesuai kebutuhan kita ngeblog dan budget kita, karena untuk penyimpanan saat ini banyak tersedia file hosting, image hosting, dan video hosting gratisan yang bisa kita manfaatkan untuk share file, image dan video.
19. Pilih kapasitas bandwith transfer data (data transfer) sesuai kebutuhan
Kapasitas bandwidth yang diberikan adalah jumlah transfer data "traffic yang biasanya diukur dengan satuan GB/bulan. Misalnya perusahaan hosting yang menyediakan bandwith 1GB sebulan, maksudnya apabila kita memiliki sebuah file HTML dengan ukuran 30kb (sudah termasuk images) dan pengunjung blog kita perhari sekitar 100 orang, maka kita menghabiskan bandwith per bulan 90MB (30Kb x 100 orang x 30 hari). Dan apabila kita memiliki 10 halaman maka kita butuh 900MB. Jadi semakin banyak pengunjung blog kita tentu saja bandwidthnya juga akan semakin besar. Bila memungkinkan pilih penyedia web hosting yang ada fitur biaya tambahan bila melebih batas. Kebanyakan hosting Indonesia menyediakan bandwith yang kecil, hosting luar negeri menyediakan bandwith yang lebih besar hingga tak terbatas dan murah.
20. Pilih jumlah dan jenis database yang diberikan sesuai kebutuhan
Apabila kita membuat blog atau website dinamis, pastikan kita memeriksa berapa banyak database yang disediakan dan jenis databasenya apakah MySQL, PostgreSQL, Access dll. Bila kita hanya ingin membuat satu blog, maka satu database cukup. Bila kita ingin membuat banyak niche blog maka kita akan membutuhkan banyak database. Sebaiknya memilih paket hosting dengan minimal 10 database yang berjenis MySQL.
21. Ketahui bahasa script (Scripting Language) yang didukung
Jika kita membuat file PHP apakah hostingnya mendukung file PHP. Demikian juga apabila kita membuat web menggunakan ASP, JSP, Perl, Python, dan Ruby apakah hostingnya mendukung. Sebaiknya memilih hosting yang mendukung semua bahasa script yang ada, atau minimal PHP dan ASP.
22. Periksa jenis Control Panel yang digunakan
Control panel yang baik adalah yang berbasis manajemen account. Sebaiknya kita memilih hosting yang telah menggunakan control panel versi terbaru, memiliki fitur instalasi blog / situs instant, PHP Myadmin terbaru.
23. Cek Kemudahan dan Lama Setup / Aktifasi
Pastikan kita memilih web hosting yang memiliki lama setup / aktifasi kurang dari satu hari atau bahkan instant (otomatis). Menunggu berhari-hari hanya untuk proses aktivasi tentunya sangat tidak masuk akal apalagi proses aktifasi web hosting terkomputerisasi.
24. Teliti system dan syarat pembayaran (Payment Terms)
Pertimbangkan dengan baik resiko yang mungkin dihadapi dalam memilih web hosting, baik resiko terbaik maupun resiko terburuk. Beberapa web hosting mungkin menyediakan fasilitas free trial (mencoba dulu selama beberapa hari) tetapi mungkin saja setelah beberapa bulan kita menemukan masalah dan ingin berpindah hosting tapi menghadapi masalah lain seperti tidak adanya jaminan uang kembali dan susahnya proses transfer keluar dari penyedia hosting tersebut. Karena itu penting untuk memilih paket hosting yang memberikan pilihan paket pembayaran bulanan yang tidak mengikat yang bisa kapan saja kita putus jika kita tidak memerlukan lagi layanannya atau jaminan uang kembali untuk paket pembayaran dengan periode yang lebih lama.
25. Jangan terpengaruh oleh harga yang ditawarkan
Para provider itu memiliki perkumpulan yang sudah menentukan harga standar untuk harga jual domain dan hosting, jangan mudah terbujuk oleh harga yang murah karena itu bisa saja illegal.
Periksa harga yang ditawarkan oleh penyedia hosting, seringkali harga berbanding lurus dengan kualitas, tetapi juga harga yang terlalu mahal bisa menunjukkan tidak efisiennya sesuatu. Hindari penyedia hosting yang menawarkan kapasitas berlebih (space besar berpuluh atau ratus gigabyte dan bandwidth besar beratus atau ribu gigabyte) dengan harga yang terlalu murah, penyedia hosting yang demikian hanya melakukan overselling, menjual jauh melebihi kapasitas yang mereka miliki sebenarnya.
26. Cek ketersediaan fitur tambahan
Fitur tambahan yang perlu kita cek adalah:
1. Email : Ketersediaan Email baik berupa POP3, autoresponder, maupun autoforwarding.
2. CGI-Bin : Ketersediaan CGI-Bin akan membantu dalam memodifikasi skrip atau cari yang sudah menyiapkan skrip yang bisa digunakan.
3. FrontPage : Apa ekstensi khusus yang diperlukan untuk FP.
4. IP Address : Ketersediaan Alamat IP unik untuk blog / situs kita.
5. Log Files : File log yang menyimpan data "mentah" baris per baris detail kegiatan.
6. Statistics : Ketersediaan Statistik untuk mendukung pengecekan traffic blog / situs kita berupa ringkasan dan sebaiknya ada dalam bentuk grafis.
7. Secure Server (SSL) : Ketersediaan layanan Secure Server (SSL) yang dibutuhkan untuk e-commerce.
8.Shopping Cart : Ketersediaan keranjang belanja yang standard untuk kebutuhan e-commerce.
- bloggerpemula.info@TIPS Lengkap Memilih Web Hosting
Source :
http://www.bloggerpemula.info/tips-lengkap-memilih-web-hosting-sesuai-kebutuhan/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment